Kenapa Suku Bunga Diturunkan Selama Sejarah ?

Table of Contents

Ada beberapa alasan mengapa suku bunga diturunkan sepanjang sejarah:

1. Stimulasi Ekonomi: Bank sentral sering menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketika suku bunga rendah, meminjam uang menjadi lebih murah, yang dapat mendorong bisnis dan konsumen untuk mengambil pinjaman dan berinvestasi. Hal ini dapat meningkatkan permintaan barang dan jasa, yang pada akhirnya dapat mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

2. Menurunkan Nilai Tukar: Bank sentral juga dapat menurunkan suku bunga untuk menurunkan nilai mata uang mereka. Ketika nilai mata uang suatu negara turun, ekspornya menjadi lebih murah dan impornya lebih mahal. Hal ini dapat meningkatkan ekspor dan mengurangi impor, yang membantu meningkatkan neraca perdagangan negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

3. Mencegah Deflasi: Deflasi adalah situasi di mana harga barang dan jasa secara umum turun. Deflasi dapat berbahaya bagi ekonomi karena dapat menyebabkan pengangguran dan resesi. Bank sentral dapat menurunkan suku bunga untuk mencoba mencegah deflasi dengan membuat meminjam uang lebih murah dan mendorong spending.

4. Menjaga Stabilitas Keuangan: Bank sentral juga dapat menurunkan suku bunga untuk menjaga stabilitas keuangan. Ketika sistem keuangan tidak stabil, bank mungkin enggan meminjamkan uang satu sama lain, yang dapat menyebabkan krisis keuangan. Bank sentral dapat menurunkan suku bunga untuk membuat meminjam uang lebih murah dan membantu menstabilkan sistem keuangan.

5. Mempertahankan Keterjangkauan Utang: Pemerintah meminjam uang untuk membiayai pengeluarannya, dan mereka membayar bunga atas pinjaman ini. Ketika suku bunga turun, pemerintah dapat meminjam uang dengan biaya yang lebih murah, yang dapat membantu mereka mengelola utang mereka.

Penting untuk dicatat bahwa menurunkan suku bunga tidak selalu merupakan hal yang baik.

Suku bunga yang terlalu rendah dapat menyebabkan inflasi, yang merupakan situasi di mana harga barang dan jasa secara umum naik.

Inflasi dapat mengikis daya beli konsumen dan membahayakan stabilitas ekonomi.

Oleh karena itu, bank sentral harus berhati-hati dalam menyeimbangkan berbagai tujuan mereka saat menentukan tingkat suku bunga.

Mereka perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, stabilitas keuangan, dan nilai tukar untuk menentukan tingkat suku bunga yang tepat untuk situasi ekonomi saat ini.

Berikut adalah beberapa contoh historis di mana suku bunga diturunkan:

  • Pada tahun 2008: Bank sentral di seluruh dunia menurunkan suku bunga secara dramatis sebagai respons terhadap krisis keuangan global.
  • Pada tahun 2020: Bank sentral di seluruh dunia menurunkan suku bunga ke rekor terendah sebagai respons terhadap pandemi COVID-19.
  • Pada tahun 2023: Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuannya untuk mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.

Semoga informasi ini membantu!

DISCLAIMER

Tidak ada anjuran atau rekomendasi membeli atau menjual aset investasi apapun dalam setiap artikel yang sudah ditulis.